Bermalam Di Hotel Akmani Jakarta
Menginap di Hotel Akmani Jakarta. Kalo ke Jakarta, meski katanya banyak daerah untuk bermalam. Namun kadang era kita perlu juga mencari hotel dan pesan hotel jauh hari sebelum menuju Jakarta. Kita perlu booking hotel, agar ketika datang di Jakarta. Tidak lagi sakit kepala atau resah mencari sobat untuk bermalam.
Menurut aku yah, terlebih jikalau berpergian sendiri, ngapain nyari hotel yang mahal-mahal. Kurang asyik, kecuali membawa suami atau keluarga, jadi lebih berfaedah dan mampu dirasakan banyak orang, fasilitas dari hotel mahal tersebut. Lagi pula selisih harga, buat Emak-emak sungguh penting. Bisa nambah buat beli buah tangan atau buat biaya transportasi. Benar apa benar nih !
Nah, di aplikasi Pegi-Pegi terbaru, kita mampu Pesan Hotel atau Cari Hotel, berdasarkan lokasi terdekat yang ingin kita kehendaki, mampu kita pilih sesuai dengan lokasi kebutuhan di Jakarta. Kalo sekitaran Jakarta Pusat, kita bisa memilih hotel Akmani. Aku telah pernah menginap di sini loh!. Aku mau kisah nih, pengalaman menginap di Hotel Akmani yah.
Kenapa Memilih Hotel Akmani
Hotel Akmani
Jl. KH. Wahid Hasyim No.91, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, Thamrin
![]() |
Keuntungan menentukan hotel Akmani, kemana-mana bersahabat. Banyak jalan masuk! |
Mari Kita Cek Kamar
Aku chek in, di hotel sekitar , sekitar pukul 14.00 wib. Ini kamar aku lantai 7 dengan nomer kamar 711, kamar Deluxe Twin Room. Saya suka banget dengan desainnya. Minimalis banget. Secara lazim, sih sama kayak hotel kebanyakan. Begitu pintu dibuka. Kita akan ketemu pintu kamar mandi, kemudian lemari untuk mengantungkan busana dan terdapat kantong Laundry dan pastinya sandal hotel yang khas berwarna putih.
Di bagian depan kawasan tidur, terdapat televisi ditempel di dinding. Ada meja yang dibentuk panjang. Di bawahnya tersedia kulkas mini dan di atas meja paling ujung ada serba-serbi peralatan untuk minum segelas teh atau kopi hangat.
Untuk bab jendela, jendela dengan beling bening besar dan tidak ada kusennya. Saya langsung mampu melihat view gedung di sebelah dan di depannya.
Waktu masuk ke kamar ini, aku sempat membantin, ruangan kecil kayak gini bisa nyaman kayak gini. Sepertinya perlu saya teladan untuk kamar saya di rumah. Soalnya dari segi ukuran, lebih besar kamar saya. Tapi kok, terkesan ngak rapi dan ngak efektif kayak kamar hotel ini.
Sepertinya ini perlu ditiru, terlebih pada bagian yang bisa juga buat aku tetap berlama-usang bermain dengan laptop dan menulis apa saja. Kalo jenuh aku mampu sesekali untuk berkaca. Ada beling besar di depan aku. Kamu tahu kan, kaum wanita itu tidak boleh jauh dari cermin, hihihi.
Pendingin ruangannya juga bekerja baik, udara sejuk mengitari seisi kamar hotel membuat saya betah untuk berdiam diri, sejenak saya ingin merenung.
Waktunya Menikmati Menu Hotel
Makan di hotel memang berbeda, alasannya adalah banyak opsi menu. Oleh sebab itu ketika makan di hotel. Pastikan kau memilih makanan yang sempurna. Hindari untuk coba-coba masakan yang belum atau tidak sudah biasa disantap. Kalo pun akan mencobanya, ambillah dengan takaran kecil saja. Jika cocok dan suka, bisa memperbesar kemudian. Meski makan di hotel terkesan gratis, alasannya udah kita bayar dengan ongkos kamar. Kita juga tidak boleh bersikap semaunya dan mubazir. Membuang-buang masakan, seharusnya kita hindari.
Dengan banyaknya opsi sajian, kadang aku menentukan dalam memilih masakan atau minuman apa yang akan saya makan atau minum. Biasanya kalo untuk makan sore atau malam, aku lebih senang memilih kuliner yang berbahan daging dan berkuah. Makanan daging akan menciptakan kita terasa hangat . Apalagi jika akan ada aktivitas ke luar hotel di malam hari. Saya juga menghemat nasi, lebih diganti ke sajian lainnya yang juga ialah sumber karbohidrat. Seperti kentang, pasta dan lain sebagainya.
Apalagi kadang kalo udah jalan-jalan ke luar hotel, ujung-ujungnya kulineran. Yah pasti makan lagi kan yah. Kaprikornus aku kadang ngak makan yang terlalu kenyang dengan menu kuliner hotel.
Tertidurlah Lelap, Lupakanlah Dunia Sejenak
Entah kenapa, meski sekeliling hotel ini sarat sesak dan ramai. Maklum di ibukota metropolitan, harusnya hiruk-pikuk terdengar. Tapi tidak di hotel Akmani. Bunyi Cicak aja tidak ada, hahaha. Saya terlelap dengan kalem. Mungin alasannya adalah kecapekan yah. Dari kota Bengkulu, meluncur dari bandara Fatmawati dengan Garuda sekitar jam sepuluh pagi. Lanjut naik Damri menuju Stasiun Gambir, lanjut nyambung dengan Grab menuju hotel. Tadinya mau naik Grab motor saja. Tapi alasannya hujan, jadi memilih mobil saja.
Saya terlelap, setelah sempat video call dengan suami dan bawah umur. Lalu membuat potingan blog hingga publish. Sekejap aku tertidur. Terbangun kembali sekitar jam setengah lima shubuh. Lanjut shalat shubuh dan siap-siap untuk mandi serta turun untuk sarapan pagi. Penasaran, apa saja sajian sarapan pagi di hotel Akmani ini.
Menikmati Sarapan di Hotel Akmani
Saat sarapan pagi, aku juga menerapkan hal yang serupa dengan apa yang saya lakukan ketika hendak makan malam di hotel. Hanya saja, saat makan pagi, aku memilih makan pagi daripada sarapan. Ada bedanya loh, antara sarapan dengan makan pagi. Meski sama-sama merupakan aktivitas mengisi perut di pagi hari. Di antara keduanya sangatlah berlainan.
Di ruang makan hotel Akmani ini terdapat kolam renang yang letaknya sungguh berdekatan dengan ruang makan. Letaknya agak di atas. Makara salah satu dinding kolamnya itu yakni merupakan dinding langsung yang menjadi pembatas kolam renang dengan ruang makan.
Orang-orang yang hendak berenang akan terlihat terperinci dari ruang makan. Saya pun jadi penasaran, ingin menyaksikan bak renangnya secara lebih terperinci.
Makara kalo ada pepatah bilang sekali menyelam eksklusif minum air, nah kalo di sini berlakunya, sekali nyelam langsung makan, supaya ngak masuk angin kelamaan main air.
Untuk menuju bak renang dari ruang makan ini, alasannya adalah tempatnya lebih tinggi. Saya harus naik tangga terlebih dahulu. Tangganya terbuat dari kayu. Halaman atau teras bak renangnya tidak terlampau luas. Tapi tersedia juga daerah duduk beserta meja, jikalau ingin makan dan minum di sekitaran bak renang. Lalu ada juga beberapa bangku khas bak renang yang seperti daerah duduk sekaligus juga mampu tidur-tiduran.
Oh, ya di segi kiri atau di depan tangga yang saya naiki tadi, terdapat daerah kalem yang ibarat ruang balkonnya. Jika kita menatap jauh ke depan. Maka akan terlihat terang Monas. Indah sekali. Namun, di pagi hari tidak elok berfoto di sana sebab cahaya matahari menciptakan gambar kita saat di foto terlihat tidak jelas alias back light. Makara saya tidak ada foto di sana.
Untuk menu sarapan pagi, di hotel Akmani ini hampir sama secara umum dengan hotel yang lain. Ada banyak pilihan hidangan. Kita mampu menentukan sesuai selera dan sesuai kebutuhan kita.
Saya memburu, masakan yang jarang aku makan. Tetapi untuk seafood , saya cuma beraninya makan olahan ikan saja. Menu yang lain, ngak berani. Paling senang makan buah-buahan,
Untuk olahan Frozen Food aku menghindarinya, meski terlihat menggoda. Tapi aku kuatkan iman, semoga ngak sampai sendok khilaf mengambilnya.
Kesimpulan
Makara menginap dua hari di hotel Akmani, asyiklah. Enak juga. Sebab malam harinya aku sempat juga jalan-jalan ke luar hotel. Bahkan sampai ke Kota Tua. Untuk membuat lebih mudah mencari dan mem-booking hotel, pasang saja aplikasi Pegi-pegi. Kalo ketika-waktu butuh gosip mau pesan hotel, tiket pesawat, tiket kereta, tinggal klik saja.